Mencari kedudukan di sisi Allah, tak perlu dengan sibuk membangun citra di sisi makhluk.
Tak perlu kita membangun kesan sebagai orang baik, yang penting jadi
orang yang benar2 baik sampai ke lubuk hati, Allah pasti tau.
Tak perlu kita berusaha dikagumi orang, yang penting tiap saat bisa berbuat baik dan manfaat semaksimal dan setulus mungkin.
Dikenal dan dikagumi orang, tetap saja tak ada harganya bila tak disukai Allah.
Namun bila Allah ridho, itulah karunia yang tak akan pernah ada bandingannya.
#aagym
Cinderela, Putri Salju, Rapunzel, Pangeran Kodok.
Cerita di dongeng tentang putri cantik yang akhirnya menikah dengan
pangeran seperti itu cenderung menyesatkan. Kenapa? Karena dalam akhir
cerita, diceritakan,
“mereka menikah dan hidup bahagia selamanya”
Apakah dalam pernikahan akan selalu bahagia?
Kalau niatnya menikah itu mencari bahagia, bersiaplah kecewa karena
menikah itu pasti akan ada masa bahagia, pun ada masa sedihnya.
Harusnya kan akhir cerita dongeng diganti,
“Akhirnya mereka menikah, saat mendapat nikmat mereka bersyukur, saat
mendapat musibah mereka bersabar, mereka mendidik anak-anak supaya soleh
dan solehah, hingga keduanya meninggal dalam keadaan husnul khotimah”
Dari Ustadz Salim A Fillah di Majelis Jejak Nabi Bandung 25-1-14
1. Allah Pencipta dan pemelihara alam semesta, termasuk kita.
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (QS. Az Zumar [39]: 62)
Karena dialah pencipta kita, tanpa-Nya, kita tak akan pernah ada di dunia ini, dan tanpanya pula kita sudah tak terurus.
2. Allah Menciptakan Kita dengan bentuk Terbaik
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(QS. At Tiin [95]: 4)
As-Si’diy berkata, “Maksudnya adalah
diciptakan dengan sempurna, anggota tubuh yang sesuai dan perawakan yang
pantas, tidak kurang sesuatu apa pun yang ia butuhkan.” (Taisir Karim
Al Rahman: 929)
3. Allah Memberi kita Akal
Sebagaimana saya katakan di awal, bahwa
hanya manusia, ya hanya manusa yang Allah berikan akal sehingga manusia
dapat membuat pesawat, membuat kereta, dan segala teknologi lainnya yang
tak pernah terpikirkan oleh hewan lain.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang berakal. (Q.S. Ali-Imraan (3); 190
4. Allah memberi kita rizki
“Atau siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya?” (QS. Al Mulk [67]: 21)
Segala rizki yang Allah titipkan pada
kita di dunia ini hakikatnya adalah milik Allah dan akan kembali kepada
Allah. Ga percaya? Sekarang orang mati mana yang akan membawa segala
hartanya ke alam kubur? Tidak ada, semua ditinggal di dunia, ya karena memang harta itu hanya titipan.
Pun, Syukur tersebut akan kembali ke kita juga kok.
“Dan
sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kepada Luqman hikmah, yaitu:
“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk (manfaat) dirinya sendiri.”
QS Luqman (31): 12
Kalau dikisahkan tuh ya ginilah:
Ali punya motor nih. Budi pinjem
bilangnya sih bentar, ternyata ditungguin lama banget baliknya, begitu
balik ternyata bensin habis, motor jadi kotor, ban kempes, lampu depan
mati, jok copot. Apa kata Ali? “Nyesel gue pinjemin Budi, besok-besok ga
bakal lagi gue pinjemin motor gueh”
Beda kasus nih. Ali punya motor. Mudin
pinjem bentar, ternyata beneran bentar, pas dikembalikan bensin jadi
full, motor dicucikan, diservis juga, Mudin ngasih duit buat jajan pula.
Apa kata Ali? “Besok-besok kalau mau pinjem motor, bilang gue aje ye”
“Barang siapa bersyukur, maka niscaya akan Ku tambah
nikmat-Ku padamu, dan barang siapa kufur maka sesungguhnya azab Allah
lsangat pedih.”QS Ibrahim (14) :7
Wah,
enak banget to? syukur alias ibadah kan emang kewajiban kita, eh pas
kita ngelakuin kewajiban itu, nikmat kita ditambah pula. Kurang baik apa
Allah? Ampuni kamu Ya Allah, yang sering lupa diri untuk mensyukuri
karunia nikmatmu yang sangat banyak. T_T
Jadi, masihkah ada alasan untuk tidak beribadah? ;)
Ada yang bisa menjamin besok masih hidup?
Ada yang bisa menjamin siapa pasangan hidup kelak?
Ada yang bisa menjamin besok motor tidak hilang?
Hidup ini full dengan kejutan-kejutan, kadang jadinya lebih baik, kadang pula lebih buruk dari yang kita duga.
Pertanyaannya : Mengapa Allah membiarkan kita dalam ketidakpastian masa depan?
Jawabannya : Supaya kita bergantung pada penguasa segala kejadian, dialah Allah.
Bagaimana kamu mau mengubah orang lain,
kalau mengubah diri sendiri saja masih sulit?
Bagaimana kamu mau memimpin orang lain,
jika memimpin diri sendiri saja belum bisa?
Bagaimana kamu mau mengatur orang lain,
bila mengatur diri sendiri saja masih berantakan?
Tidak usah muluk-muluk mau mengubah dunia,
bila dirimu saja tak bisa kau ubah.
mulailah dari diri sendiri,
mulailah dari hal yang paling mudah untuk dilakukan,
mulailah dari sekarang.
#introspeksi
Biasanya yang didengar kan: “Kita perempuan pakai jilbab untuk membantu lelaki menjaga pandangannya. Huh parah! sebel dengarnya! Kenapa harus kita yang repot menjaga pandangan mereka? Nggak banget deh.”
Yang bener:
1. PERINTAH ALLAH DALAM SURAT AL-AHZAB AYAT 59 dan AN-NUR AYAT 31.
Jadi, jangan ditanya lagi ya, perintah berjilbab itu wajib atau sunah.
2. JILBAB MERUPAKAN IDENTITAS UTAMA UNTUK DIKENALI SEBAGAI SEORANG MUSLIMAH.
Astri Ivo, seorang artis, justru mulai mengenakan jilbab saat kuliah di Jerman.
3. LEBIH AMAN DARI GANGGUAN,
Dengan jilbab, orang akan menyapa “Assalamu’alaikum” atau “Bu Haji” yang juga merupakan doa. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah mendapat doa. Hal ini akan berbeda bila Muslimah mengenakan pakaian yang ‘you can see everything’.
4.MUSLIMAH AKAN LEBIH MERDEKA DALAM ARTI YANG SEBENARNYA.
Perempuan yang mengenakan rok mini, dalam angkot misalnya, akan resah menutupi bagian2 tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah, kalau engkau berbusana muslimah engkau bisa duduk seenak engkau. Ayo, lebih merdeka yang mana?
5. DENGAN JILBAB, SEORANG MUSLIMAH TIDAK DINILAI DARI UKURAN FISIKNYA.
Kita tidak akan dilihat dari kurus, gemuknya kita. Tidak dilihat dari hidung atau bertis kita.. melainkan dari kecerdasan, karya, dan kebaikan kita.
6. DENGAN BERJILBAB, KONTROL ADA DI TANGAN PEREMPUAN, BUKAN LELAKI.
Perempuan itu yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak berhak melihatnya.
7. DENGAN BERJILBAB, PADA DASARNYA WANITA TELAH MELAKUKAN SELEKSI TERHADAP CALON SUAMI.
Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, enggan melamar gadis berjilbab bukan?
8. BERJILBAB TAK PERNAH MENGHALANGI MUSLIMAH UNTUK MAJU DALAM KEBAIKAN.
Oh ya, Berjilbab memang bukan satu2nya indikator ketakwaan, namun berjilbab merupakan realisas amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukan semampunya. Tak perlu ada pernyataan2 negatif seperti, “Kalau aku, hati dulu yang dijilbabin”. Hati kan urusan Allah, tugas kita beramal saja dengan ikhlas.
*Dikutip dari novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Bunda Helvi Tiana Rosa.
Allah Maha Bijaksana. Bagaimana tidak. Dialah yang membuat setiap makhluknya berpasang-pasangan. Dialah yang memasang software ketertarikan kepada lawan jenis. Pertanyaannya adalah siapa sih yang sudah Allah takdirkan untuk menjadi pasangan kita?
Siapa?
Bagi kaum adam, kebanyakan akan berfikir, calon istriku nanti seperti apa ya? Harusnya sih cantik, solehah, pintar, manis, bisa ngurus suami dan lain-lain. Pun demikian, bagi kaum hawa, kebanyakan akan berfikir, calon suamiku nanti seperti apa ya? Harusnya sih soleh, tanggung jawab, duitnya banyak, ganteng, perhatian dan sebagainya.
Bolehkah memiliki harapan pasangan terbaik seperti itu? Mengapa tidak? Yang jadi masalah adalah, apa syarat supaya kita mendapatkan pilihan yang terbaik itu?
Dengan bijaknya, Allah jawab dalam QS An-Nur ayat 26:
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Wah, sudah jelas sekali ini mah. Jadi kita tidak perlu pusing lagi siapa yang akan menjadi jodoh kita. Yang perlu kita lakukan adalah fokus memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik. Allah akan beri yang terbaik sesuai usaha kita memperbaiki diri.
Pantas?
Wahai laki-laki. Hingga saat ini, sudah pantaskah engkau diberi wanita yang solehah, menentramkan hati bila dilihat, taat dan patuh pada laki-laki, amanah menjaga harta dan kehormatan suami, menjadi utadzah bagi anak-anak kelak, lembut, penuh kasih sayang?Jangan bilang “iya” bila solat masih suka bolong-bolong, tidak tepat waktu, tidak tepat janji, baca Qur’an jarang, qiyamullayla sebulan sekali bahkan tidak pernah, masih suka maksiat, tidak pandai menjaga pandangan dan lain-lain.
Tanggung jawabmu sebagai suami itu berat. Bila engkau meninggal, kau akan ditanyai tentang 4 saudari perempuanmu, ibu, adik/kakak, istri, dan anak perempuanmu. Sudahkah bekal ilmu agamamu cukup?
Wahai wanita. Hingga saat ini, sudah pantaskah engaku diberi laki-laki yang soleh, tinggi ilmu agamanya, luas wawasannya, bertanggung jawab, cerdas, perhatian, penyayang, lembut? Jangan bilang “iya” bila solat saja masih suka kau tunda-tunda, masih suka membicarakan kejelakan orang lain, tidak pandai menjaga waktu, solat malam tak pernah, sodaqoh, jarang, iri dengki masih bercokol di hati, tidak menjaga hijab dan lain-lain.
Menjadi istri itu tidak mudah. Harus melewati 9 bulan bersusah payah mengandung, dilanjutkan menyusu mengganti popoknya, belum lagi kau harus pandai menjaga harta dan rahasia suami, taat, dan yang tak kalah penting adalah engkau akan menjadi ustadzah bagi anakmu kelak. SUdah cukuplah ilmu agamamu?
Bila jawabannya sudah “iya”, maka percayalah Allah akan memberikan yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita. Allah itu memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Kenapa pemberian Allah itu pasti baik untuk kita? Karena Dialah Yang Maha Tahu akan diri kita, melebihi diri kita sendiri. Sedangkan keinginan kita itu cenderung kepada nafsu. Betul tidak?
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu (menurut Allah). Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal itu baik bagimu (menurut Allah). Dan Allah tahu dan kamu tidak tahu. (QS Al-Baqoroh 2:126)
Tapi kan sudah Allah takdirkan?
Bukannya jodoh itu udah ditentukan ya? Katanya bahkan sejak usia 4 bulan di kandungan, kok kita harus mencari lagi?
Jodoh itu seperti rizki. Siapa yang tahu besok akan mendapat uang atau malah kehilangan uang? Allah memerintahkan kita untuk berusaha mendapatkannya, masalah hasil biar Allah yang tentukan. Memang semua sudah ditakdirkan, tapi Allah RAHASIAKAN supaya kita BERUSAHA mencarinya. Bukankah tidak seru kalau kita sudah tahu jodoh kita dari lahir?
Seperti kematian saja, kapan kita mati itu sudah Allah tetapkan, bahkan sebelum kelahiran kita.
Tapi hidup ini menjadi tidak seru kalau kita sudah tahu sekarang. Nanti kita akan maksiat seumur hidup sampai 5 menit menjelang mati, baru deh bertaubat, ya kan? Oleh karena itu, Allah RAHASIAKAN itu supaya kita selalu BERUSAHA berbuat yang terbaik kalau-kalau kita meninggal di saat yang kita tidak pernah tahu itu.
Kesimpulan
Jadi, tugas kita sebagai manusia adalah berusaha sekeras mungkin dan semampu kita untuk berusaha memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik. Masalah hasilnya siapa jodoh kita, itu urusan Allah.
Saya sendiri belum bertemu dengan tulang rusuk saya, jadi seru kan, mikir, “mmmm, siapa ya tulang rusuk saya, si ini, si anu, si itu, atau si dia?” Ah, bukan itu yang penting, yang penting mah saya berusaha menjadi wanita solehah mungkin, nanti Allah kasih yang terbaik, saya percaya aja deh ;)